Sebelumnya terkenal, Sugeng memang berkeliling untuk mencari orang yang membutuhkan kaki palsunya. Ia biasa mendapatkan informasi soal keberadaan para TO (nama lain orang yang butuh kaki palsu) itu dari jejaring sosial penyandang disabilitas atau mereka yang memiliki jiwa sosial tinggi, kemudian menginformasikan kepada Sugeng.
Namun niatnya untuk membantu tak selamanya berbalas sambutan baik. Suatu kali, ia pernah hendak dilempar kursi oleh seseorang yang hendak dibantunya. Namun, orang itu luluh hatinya saat Sugeng menunjukkan jika dirinya juga pemakai kaki palsu.
“Kamu pikir kamu saja yang buntung, aku juga buntung ini!!” gertak Sugeng tak kalah sengit.
Ternyata orang itu mengira Sugeng adalah orang yang tengah cari keuntungan dengan menjual kaki palsu. Ragam orang memang telah ditemui Sugeng. Beberapa di antaranya menumbuhkan kesan mendalam baginya. Salah satunya adalah kisah seorang pemulung berkaki satu yang ternyata menolak saat disodori kaki palsu secara gratis oleh Sugeng.
Pemulung ini mau menerima kaki palsu buatan Sugeng, namun jika ia perbolehkan membeli dengan cara lewat dicicil. Hebatnya lagi, saat Sugeng berniat membantunya permodalan, karena pria pemulung ini berniat jualan rokok, niat Sugeng ini juga ditolaknya.
“Tidak semua orang yang miskin itu mau dikasihani, ya seperti pemulung itu,” kisah Sugeng.
Kini, setelah Sugeng beberapa kali tampil di acara Kick Andy, memang makin banyak orang-orang yang membutuhkan kaki palsunya. Ia jarang lagi mencari TO. Meski begitu, jika ada laporan, ia masih tak segan mendatangi target yang membutuhkan kaki palsunya, terutama mereka yang tidak mampu dan membutuhkan kaki palsu. (naskah dan foto : rudianto ganis)